Embun pagi dengan ikhlas jatuh menuju bumi.
Fajar mulai merkah, menaungi apapun yang ditatapnya. Tanpa terkeculai, aku.
Masih ingatkah, saat aku memilihmu. Kuntum yang akan kujadikan bunga terindah. Kemudian kuranumkan bunga lainnya.
Selalu kuseka, tiap butir air dari kelopakmu. Agar jangan terlihat lemah kamu dihadapan sang raja dan ratu.
Indah menawan wujudmu, pemanis hidup kisah asmaraku.
No comments:
Post a Comment