Dan lisanku tetap terdiam. Biarkan terjaga ia dengan rahasianya. Tetap tertegun, membayangkan sang dewi duduk pada singgahsana hati.
Aroma hadirnya merajah setiap bagian darah. Melebur dingin menjadi napas kerinduan. Hush, cinta ini mencumbuku.
Tidak kah mengerti hadirmu, yang anggun tetap dengan gaun senyum itu. Berdansa, bercanda, serta tertawa riang merangkai risau menjadi bahagia.
Hehe, sungguh memuakan rindu ini. Yang hangatnya ingin terutarakan, namun luput dengan sebuah kedudukan. Kedudukanku, yang hanya mencintaimu.
Dan kamu, pecinta yang lainnya.
No comments:
Post a Comment