Sunday, 2 April 2017

Gadis Pengantar resah

Dengan tangan terbuka didepan dada, bersimpuh kau panjatkan doa tentang sebuah nama.
Dengan lirih kau berkata, seraya kau teteskan air mata.
Sepertiga malam menjadi saksi. Jeritan si gadis pengantar resah. Tentang ia yang menggantungkan doanya dipucuk langit, berharap Sang Tuhan menghapus kesedihannya.

Sunyi malam semakin menenggelamkannya. Semakin pudar binar kebahagiaan di wajahnya. Entahlah, sudah berapa banyak air mata yang terjatuh sia-sia. Sungguh begitu menderitanya kau gadis pengantar resah!

Tak perlu lagi kau peluk duri dalam kenanganmu. Semakin kau berharap, semakin kuat ia mengikat, semakin jauh pula engkau tersesat.

Tapi tenanglah duhai gadis pengantar resah, gulita akan berganti cahaya. Yang pergi akan terganti. Air matamu akan terhenti, dan akan kembali muncul senyummu dipipi.


3 April 2017

Teruntuk menghapus kesedihannya.

Gesang Aji Saka

No comments:

Post a Comment