Semakin ragu, rasa ini semakin membelenggu.
Kembali kutanyakan hatiku tentang dia yang menemani hariku.
Helaian benang tipis semakin menjauh.
Sudah tak bisa lagi menyatukan tiap butiran hati yang jatuh.
Gelegar awan kelabu bertahta rapih dalam setiap sudut hati.
Saling membenci, mereka sibuk dengan titah-titah yang tak kutau maknanya.
Sementara disudut sepi, kebahagiaan meringkuk lemas tak berdaya.
Seolah menanggalkan sayapnya dan kehilangan maknanya.
kepercayaan tak begitu baik pula kabarnya, dari kejauhan melihat kebahagiaan tertunduk lesu, kepercayaanpun ikut terluka sambil terus berdoa. berharap sang Tuhan menampakkan sinarnya.
Kini tiap ruas-ruas hati telah tertutupi oleh keheningan.
Tiap sendi-sendi rasa telah ternoda dengan keraguan.
Tak ada lagi tempat tersisa untuk kebahagiaan dan kepercayaan.
Mereka hanya bisa berbicara dalam diam, dan berharap dalam doa.
No comments:
Post a Comment