Thursday, 28 April 2022

Mendekatlah

Tolong pedengarkan nyanyianmu untukku, seperti saat kau bernyanyi untuk si tuli.
Beritakan kepadaku indahmu, seperti yang kau sampaikan pada si buta.
Coba ajak aku berdiskusi, seperti perbincanganmu dengan si bisu pada sore itu.

Tuesday, 23 March 2021

Berat

Pada tiap-tiap jiwa berjalan dengan tumpukan batu.
Ada yang terlihat hanya sebesar kepalan tangan, padahal ia hanya pandai menyimpan banyak bongkahan.
Jiwa yang lainnya pandai mengumbar kesedihan, dengan menampakan candi pada bahunya yang disangsikan jatuhnya airmata.

Monday, 12 October 2020

!!!

 "Demikianlah perempuan, dia hanya ingat kekejaman orang kepada dirinya, walaupun kecil, dan dia lupa kekejaman sendiri kepada orang lain walaupun bagaimana besarnya." -Prof.Dr.H Buya Hamka

Wednesday, 12 February 2020

Dua mimpi

Ada yang tertinggal di dalam, terselip di kedua mata yang basah. Bernaung pada dahan yang renggang. Sisa hati diwaktu silam.

Ada yang merindu di seberang, sangat jauh, buka masa, tapi takdir tiada.

Ada yang coba kembali datang, kilas bayang, seperti pantulan air pada wadah yang jernih. Kemudian kusentuh dengan jemariku, dia hilang menepi seperti pantai.

Waktu yang lalu,
kita dulu, 
kamu yang jauh, 
aku berpeluh rindu.

Wednesday, 22 January 2020

Hawa

Embun pagi dengan ikhlas jatuh menuju bumi. 
Fajar mulai merkah, menaungi apapun yang ditatapnya. Tanpa terkeculai, aku.
Masih ingatkah, saat aku memilihmu. Kuntum yang akan kujadikan bunga terindah. Kemudian kuranumkan bunga lainnya.
Selalu kuseka, tiap butir air dari kelopakmu. Agar jangan terlihat lemah kamu dihadapan sang raja dan ratu.
Indah menawan wujudmu, pemanis hidup kisah asmaraku.

Thursday, 26 September 2019

Sepenggal Syair Sendu Cerita Tentang Ibu

Kemarin ibu berduka, putra terbaiknya tiada.
Kemarin ibu menangis, tubuhnya bilur sebab luka mereka.
Kini ibu merintih perih, jubah merah putihnya berlumur darah.

Sebagian mendekap, sebagian lain melepas. Ibu terus tersedu, karna putra piutrinya ricuh.

Kenapa seperti ini? Ibu bertanya. Mungkinkah sabda sang raja yang salah bertitah? Atau, mungkinkah mahasiswa yang salah bertingkah?

Riuh, runtuh, hampir hancur luluh. Ibu yang renta, mencoba bertahan untuk semua. Meski sering dibanting, meski dilemparkan badai, meski dikuliti oleh anaknya sendiri, ibu tetap berdiri.

Thursday, 1 August 2019

Merah Merona

Putik bunga sendu menuju merah
Hingga kuhisap tangkai yang menua
Lamunan mesra syair tentang memuja
Anggun nampak sungguh pesona

Rinai pelahan teruntai
Secarik rasa pecah terurai
Deras membasahi pipi
Tentang janji yang mati