Pernahkah sedikit terpikirkan olehmu, manakala setetes rindu mampu berlabu kedermaga semestinya?
Dari hulu hatimu, mengalir, kemudian sampailah kehilir hatinya.
Bersua dimuara, namun baik dia ataupun kamu tak berucap. Hanya saling memikat.
Tidakah sedikit kamu mengingat, tentang sebuah cerita manakala tatapmu melebur ditengah hingar dunia. Sangat ramai, namun terasa sepi, hanya nampak senyumnya.
Dilucuti setiap kesedihan juga kesepian dalam sebuah pelukan. Terurai dikit demi sedikit ego untuk diri sendiri. Karena merasa dia, atau kamu, akan menjadi kita.
Hampir mereka merengekuh cinta. Namun nestapa berkata buka waktunya. Kini yang tersisa? Hanya sakit dalam jiwa. Baik kamu ataupun dia, belum menjadi kita yang nyata.