Jika kau percaya akan hati.
Maka, jangan dengarkan sabda sipembenci.
Tenanglah dalam diam.
Hingga dendam takan menjadi kelam.
Kemudian dekaplah aku hingga kau bermimpi.
Sampai sang malam berlutut iri.
Simponi perih menyeruak sedih.
Sebab dekapanmu terus merintih.
Dan, habislah bimbangmu terbunuh sepi.
Karena tak lagi ada hadirku pagi ini.